Adsense Indonesia

Jumat, 03 Agustus 2012

Twitter Bisa Memprediksi Kapan Seseorang Jatuh Sakit

Selama ini Twitter difungsikan sebagai jembatan penghubung dalam dunia sosial, berinteraksi dengan selebritis atau berkomunikasi dengan teman dan kerabat secara langsung.


Namun di tangan para peneliti, Twitter rupanya memiliki fungsi lain yang lebih bermanfaat, khususnya dalam dunia kesehatan. Situs mikroblogging ini dapat digunakan untuk memprediksi kapan seseorang akan terserang penyakit.

Seperti yang dilansir situs Daily Mail, Adam Sadilek dan koleganya dari University of Rochester di New York, Amerika Serikat, menganalisa 4,4 juta tweet yang disertai data lokasi GPS dari 630.000 pengguna selama lebih dari sebulan di tahun 2010. Sadilek menganalisa orang yang mengalami penyakit flu.





Mereka kemudian menggunakan sistem algoritma khusus untuk membedakan antara Tweet yang ditulis oleh orang-orang yang benar-benar sakit atau Tweet dari orang yang menyebut kata sakit walau sebenarnya sehat. Dari sistem tersebut, Sadilek dan timnya mengklaim mampu memprediksi siapa saja orang yang kemungkinan akan menderita penyakit flu. Dan menurutnya prediksi tersebut akurat hingga 90 persen.

Menurut Sadilek, kunci dari kalkulasi penelitiannya adalah persahabatan di dalam Twitter itu sendiri. "Sebagai contoh tiga dari teman Anda menderita gejala flu dan kemudian Anda bertemu dengan delapan orang lainnya - kemungkinan orang asing, yang mengeluh hidungnya meler dan sakit kepala, apa kemungkinan yang akan terjadi pada Anda?" katanya.


Hasil dari perhitungan tersebut kemudian diaplikasikan ke dalam sebuah geo-tagging (heatmap), dimana wilayah yang masyarakatnya banyak mengidap penyakit flu digambarkan dengan tanda berwarna merah.

Walaupun demikian, sistem penelitian ini dianggap masih sangat terbatas karena banyak kasus flu yang luput dari penelitian karena tidak semua orang yang flu menulis Tweet tentang penyakitnya.

Temuan lain yang menarik dalam studi ini adalah fakta bahwa orang-orang yang rajin mendatangi tempat kebugaran lebih jarang terkena penyakit dan mereka yang berasal dari kalangan ekonomi rendah lebih sering jatuh sakit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar